Page 22 - KSP SMK Pertiwi Kuningan 2025-2026
P. 22
b) Kelemahan: Keterlibatan industri dalam sinkronisasi kurikulum seringkali masih
bersifat seremonial dan belum mendalam. Belum semua IDUKA mitra siap dan
bersedia untuk terlibat dalam program rekrutmen atau guru tamu.
3. Tantangan dan Rencana Pengembangan
a) Tantangan:
1) Menemukan IDUKA yang bersedia berkomitmen untuk kemitraan jangka panjang
yang komprehensif (melampaui sekadar penerimaan siswa PKL).
2) Menyelaraskan jadwal sekolah dengan ketersediaan waktu praktisi industri untuk
program guru tamu.
b) Rencana Pengembangan:
1) Membentuk tim khusus Hubungan Industri (Hubin) yang lebih proaktif dalam
merawat dan mencari mitra baru.
2) Mengembangkan model kemitraan berbasis proyek, di mana siswa mengerjakan
proyek riil dari industri sebagai bagian dari pembelajaran.
3) Menjajaki kemitraan dengan industri skala nasional untuk membuka wawasan dan
peluang yang lebih luas bagi siswa.
Implikasi Hasil Analisis terhadap Pengembangan Sekolah
1. Penguatan Tim Hubin: Peran dan fungsi tim Hubungan Industri akan direvitalisasi,
tidak hanya sebagai penyalur PKL tetapi juga sebagai manajer kemitraan strategis
sekolah.
2. Penyusunan Roadmap Kemitraan: Sekolah akan menyusun peta jalan (roadmap)
kemitraan untuk 3 tahun ke depan yang berisi target dan jenis kerja sama yang ingin
dicapai dengan IDUKA.
3. Integrasi Umpan Balik IDUKA: Umpan balik dari IDUKA selama PKL akan
didokumentasikan secara sistematis dan menjadi bahan evaluasi utama dalam
perbaikan proses pembelajaran, terutama dalam hal penguatan soft skills dan budaya
kerja industri.
G. Analisis Rapor Pendidikan
Analisis Rapor Pendidikan merupakan fondasi dari Perencanaan Berbasis Data (PBD) di
SMK Pertiwi Kuningan. Data yang disajikan dalam Rapor Pendidikan Tahun 2025 menjadi
13

