Page 12 - KSP SMK Pertiwi Kuningan 2025-2026
P. 12
3. Literasi Digital: Sebagian besar siswa (95%) adalah pengguna aktif gawai
(smartphone), namun pemanfaatannya untuk pembelajaran produktif masih perlu
diarahkan dan ditingkatkan.
Implikasi Hasil Analisis terhadap Pengorganisasian Pembelajaran:
Berdasarkan analisis karakteristik peserta didik di atas, maka KSP SMK Pertiwi Kuningan
akan dirancang dengan strategi sebagai berikut:
1. Pembelajaran Intrakurikuler: Akan didominasi oleh pendekatan pembelajaran
berbasis proyek (Project-Based Learning) dan pembelajaran berbasis praktik
(bengkel/lab) untuk mengakomodasi gaya belajar kinestetik dan visual.
2. Pembelajaran Kokurikuler : Tema-tema projek akan diangkat dari isu-isu kontekstual di
lingkungan Kuningan, seperti "Kewirausahaan Berbasis Potensi Alam Lokal" atau "Gaya
Hidup Berkelanjutan," untuk menghubungkan pembelajaran dengan realitas siswa. Nilai-
nilai budaya lokal dan religius akan diintegrasikan secara eksplisit dalam pembentukan
Profil Pelajar Pancasila, khususnya pada dimensi Beriman & Bertakwa, Gotong Royong,
dan Kebinekaan Global.
3. Layanan Bimbingan Konseling (BK) : Program layanan BK akan difokuskan pada
bimbingan karir, pemetaan potensi wirausaha, dan penyediaan informasi untuk
melanjutkan studi, sesuai dengan aspirasi peserta didik.
4. Pengembangan Minat dan Bakat : Kegiatan ekstrakurikuler akan dioptimalkan untuk
menyalurkan dan mengembangkan bakat siswa di bidang olahraga, seni, dan
keagamaan sebagai sarana pembentukan soft skills.
B. Analisis Karakteristik Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset utama dalam penyelenggaraan pendidikan di
SMK Pertiwi Kuningan. Analisis ini bertujuan untuk memetakan potret kualifikasi, kompetensi,
dan kebutuhan pengembangan bagi pendidik (guru) dan tenaga kependidikan (tendik)
sebagai dasar penyusunan program peningkatan mutu berkelanjutan.
1. Kualifikasi Akademik dan Sertifikasi Pendidik
a) Jumlah dan Kualifikasi: SMK Pertiwi Kuningan memiliki total 78 orang guru.
Kualifikasi akademik seluruh guru telah memenuhi standar nasional, dengan rincian:
1) 96% (75 guru) berkualifikasi Strata 1 (S1) / Diploma IV (D4).
2) 4% (3 guru) berkualifikasi Strata 2 (S2).
3) Seluruh guru mengajar mata pelajaran yang linier dengan latar belakang
pendidikannya.
3

